Saya tertarik menyimak segala apa yg disampaikan disini, sederhana , lugas & tegas
Sehingga siapapun akan cepat menangkap message-nya, cerdas !!=), misalnya =
JIL beranggapan semua agama itu Tuhannya sama, hanya cara beribadatnya aja yang beda! SESAT!!! #AntiJIL
JIL = Mati masuk Surga dan Neraka sama saja, yang penting kita saling menghormati!!! *lap kringet*
JIL = Semua agama tuhannya sama, hanya cara beribadatnya berbeda, sehabis baca kalimat Syahadat langsung di Baptis!!!
*** http://ahadan.blogspot.com/2012/03/jil-pintu-masuk-orientalisme-barat.html,
Informasinya kalau pun dibuat padat namun jelas tertata, pengen bisa nulis kaya gini
Bagaimanapun juga, kebanyakan
warga nahdliyyin masih kukuh dengan keyakinannya bahwa
pemikiran-pemikiran
yang diusung oleh JIL bertentangan dengan pemikiran dan landasan
tradisi asli Nahdlatul Ulama`
yang berhalauan Ahlusunnah Waljama`ah. Ide dan pikiran umat Islam
liberal
adalah ide dan pemikiran yang cenderung asal-asalan dan tidak berdasar.
Karena
menghalalkan kebebasan berpikir dan seenaknya merombak sesuatu yang
sudah mapan
dengan tanpa mempertimbangkan common sense. Mereka cenderung
menelan
bulat-bulat pemikiran kaum orientalis barat, seperti; Huston Smith, John
Shelby
Sponge, Nasr Hamid Abu Zaid, dan lain sebagainya. Merekapun mengbaikan
ulama`salaf.
JIL menjadi masalah
tersendiri dalam NU, karena keberadaannya banyak diidentikkan dengan NU,
hanya
karena salah seorang tokoh pentolannya ,Ulil Abshor Abdalla adalah warga
NU.
Bahkan, dia telah berada di salah satu jabatan yang signifikan di
structural
tubuh NU. Padahal JIL sama sekali tidak bisa dikait-kaitkan dengan NU,
karena
pemikiran mereka sangat menyimpang dengan rel pemikiran NU. Terkait
dengan adanya
kabar yang mengatakan bahwa terdapat anggota NU yang juga anggota JIL
sangatlah
tidak benar, karena secara ideology jika ada anggota NU yang masuk JIL
berarti
dia sudah keluar dari NU. Sebab ketika anggota NU yang masuk JIL berarti
dia
sudah tidak seideologi lagi dengan NU. Namun yang ironis, hingga saat
ini belum
ada aturan administrasi NU yang mengatakan bahwa anggota NU yang masuk
JIL
harus dikeluarakan dari NU. Warga nahdliyyin juga tidak sepakat dengan
adanya
liberalisasi Islam. Karena pemikiran untuk meliberalkan Islam itu tidak
sesuai
dengan ideologi NU. Dan yang lebih penting lagi, jika orang sudah
berpikir
meliberalkan Islam, maka secara fiqh ia sudah keluar dari Islam.
Ajaran yang disampaikan
JIL adalah wacana kosong tak berisi, sebab saat mereka ditanya mengenai
pemikirannya, mereka tidak bisa menjelaskan dalil-dalilnya secara
lengkap. Mereka
hanya mengutip dalil sepotong demi sepotong untuk mendukung pemikirannya
saja.
Dalam kesimpulan forum tabayyun
dialog terbuka antara JIL dan Forum Kyai Muda (FKM) NU Jawa Timur,
menghasilkan
banyak pernyataan yang lengkap dan jelas sebagaimana berikut:
(1) - Saudara Ulil Abshor dengan JIL-nya tidak
memiliki landasan teori yang sistematis dan argumentasi yang kuat.
Pemikiran
mereka lebih banyak berupa kutipan ide-ide yang asal comot sana-sini dan
terkesan sebagai pemikiran asal-asalan belaka (plagiator), yang
tergantung
musim dan waktu (dzuruf ) dan pesan sponsor yang tidak berakar dalam
tradisi
berpikir masyarakat bangsa ini.
(2) - Pada dasarnya, pemikiran JIL bertujuan untuk membongkar kemapanan
beragama dan bertradisi kaum nahdliyyin.
Cara-cara membongkar kemapanan itu dilakukan dengan tiga cara, yaitu
dengan liberalisasi
dalam bidang aqidah, liberalisasi dalam bidang pemahaman AL-Qur'an,
serta liberalisasi
dalam bidang syariat dan akhlak.