Media
Ummat: Jokowi (Ir.H.Joko Widodo)
dilahirkan di Surakarta, 21 Juni 1961. Dari pasangan Noto
Mihardjo dan Sujiatmi Notomiharjo; masa kecilnya demikian sulit sehingga pernah
menjadi pengojek payung, kuli panggul dan penggergaji kayu sejak usia
12 tahun.
Jokowi sudah
terbiasa menjadi ‘orang miskin dan pekerja keras yang jujur, namun dengan
segala kemiskinanannya itu tahun 1985 ia lulus dari UGM,jurusan Tekhnology
Kayu. yang biaya kuliahnya pun didapat dari penjualan sapi kakeknya.
JOKOWI KE
ACEH & GADAI TANAH
Kemudian ia merantau
ke Aceh dan bekerja sbg karyawan sebuah BUMN.Di Aceh dia jg belajar
tentang dunia mebel hingga 2 thn lamanya, kemudian ‘mudik ke Solo dan
mengembangkan usaha meubeul pamannya, Miyono.
Atas
ijin Miyono pula, kemudian Jokowi membangun usaha meubeul sendiri dgn resiko
menggadaikan sertifikat tanah; sebelum kmudian diangkat sbg ‘anak asuh oleh
Perum Gas Negara hingga 9 tahun lamanya. Sejak itu Jokowi mendapat order
meubeul min.18 kontainer/bulan ke relasinya di Europa, Singapura dan Timur
Tengah,
JOKOWI APA
ADANYA
Ke-apa-adaannya
Jokowi menjadikan dia menjabat walikota Solo utk 2 periode (2005-2010 &
2010-2015). Dan kemudian Tuhan YME, Allah SWT ‘membingbingnya’ ke Jakarta
melalui tangan dingin ‘Jusup Kalla dan Megawati , ia dipasangkan dgn Basuki
Tjahya Purnama (Ahok) besutannya Prabowo
Subianto. Dan, KLOP !, itulah pilihan Allah.
Apalagi
setelah mendapat ‘restu’ saat Pilgub 2012 lalu dari 53,8% jumlah pemilih di
Jakarta atau 2.472.130
suara (dari 7,004 juta suara). Mereka pun melaju kedepan. Hingga dilantik 15 Oktober 2012 lalu bersama Ahok selaku Wagub-nya.
Suara yg
didapat itu (2,47 juta) jauh dari rekayasa politik & KPU/KPUD, jadi itulah
‘suara rakyat, suara Tuhan”, clear; jauh dari manipulasi.Jujur & apa adanya
!
Sejak
pra-Pilgub hingga entah kapan, Jokowi-Ahok selalu ‘digebuki partai2 lawan dan
para lawan politiknya. Namun Jokowi tetap sabar dan semakin cemerlang. Kalau
pun Rasisme yg dihembuskan lawan2-nya semakin menjadi-jadi.
JOKOWI &
WARISAN MASALAH JAKARTA
Kalau pun
Jokowi didukung 53,8% dari jumlah penduduk Jakarta yang mencapai 9,6 juta jiwa;
Namun ia merangkul semua warga dengan ‘apa adanya, tanpa janji muluk dan
‘ngecap sebagai ahlinya. Mengurai warisan pendahulunya ttg Jakarta yg macet
& banjir.
Dan telah
sejak awal mereka siap untuk mengurai itu, kalau pun ia tetap ‘digebuki’
lawan2-nya, tanpa ampun, dan mereka pasrahkan kpd Tuhan YME, Allah SWT. Mereka
tetap jalan menuju JAKARTA BARU !
Saya pribadi
,belum mampu membayangkan jika DKI Jakarta kedepan tidak dijabat orang
sekaliber Jokowi-Ahok. Yg memang dibutuhkan Jakarta kedepan.
JIKA JOKOWI
WAFAT
Saya yakin, jika beliau wafat nanti semua amal ibadah yang
telah diberikan kepada rakyat Solo dan Jakarta akan mendapatkan ‘ganti’ yang
setimpal, wafat dalam 'Khusnul Khatimah, kemuliaan tertinggi bagi seorang
muslim.
Bukan Jokowi yang wafat
dalam “ Su’ul khotimah; meninggal karena
korupsi, berjudi, pecundang, pengecut, atau sedang
menjerumuskan diri dalam berbagai bentuk kemaksiatan dan kedholiman.
..
Itu
Jokowi, so, bagaimana dengan kita?
...
Makasih,permisi
..>)))0>
...