HMU.Suwendi,
FLMI,FSAI,MBA
GOLPUT BUKAN PILIHAN ?
Media Ummat : Bismillahirahmanirahim, Assalamualaikum
warahmatullahiwabarakatuh; Dibeberapa literatur dan refrensi Islam,
disebutkan bahwa memilih pemimpin dalam Islam berkaitan dengan ‘Maqashid
Al ‘Syari’ah (tujuan sariat) tidak boleh ditinggalkan. Model dan sistem
pemilihan yang ada sekarang ini merupakan hajiyat sekaligus tahsiniyat.
Hajiyat, karena suatu keniscayaan untuk memilih pemimpin secara langsung, dan
tahsiniyat, karena pemilihannya dilakukan melalui peraturan yang sudah disusun
secara konstitusional.
..
Karenanya mengambil sikap golput dalam
situasi seperti sekarang ini pasti sangat merugikan umat Islam. Dengan golput,
umat Islam tidak akan dapat melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar secara sistemik
dan terarah. Wallahu’alam
...
Kepemimpinan adalah kekuasaan dan kekuasaan
adalah alat untuk menjalankan syaria’ thirast
al din wa siyasat al dunia. Akan tetapi perkembangan akan tuntunan
normatif ini sepanjang sejarahnya mengalami pasang surut.
..
Golput atau abstain dalam suasana
keter-paksaan dapat dilakukan dengan prinsip saddudzz
al dzari’ah/menutup jalan. Dalam ilmu Ushul Fiqih, tujuan penetapan
hukum ini ialah untuk memudahkan tercapainya kemaslahatan, atau menjauh dari
adanya kemungkinan terjadinya kerusakan dan terhindarnya kemungkinan terjadinya
perbuatan maksiat.
...
Sikap golput tidak selamanya dapat
dipersalahkan. Namun implikasinya sungguh perlu dicermati bahwa: (1). Kaum
muslimin yang golput/abstain pada hakikatnya akan memberikan kesempatan yang luas
kepada non muslim dan kaum sekuler menancapkan kukunya dan mengobok-obok
kehidupan umat Islam. (2). Umat Islam akan sulit berdialog dengan pemimpin
non-muslim atau sekuler, karena mereka merasa tidak didukung. (3). Umat Islam
suka atau tidak suka tetap harus mengikuti kebijakan pemerintah/gubernur yang
berkuasa, meski itu bukan pilihannya.
Wassalamualaikum wrwb (pengamat masalah aktual
bangsa, tinggal di Bandung barat, jawa Barat/aktifis ITB thn.1960)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar