AYO DAHLAN, BENAHI PELABUHAN KITA !
Media Ummat,KIB, Jakarta ; Potensi
ekonomi laut di Indonesia mencapai $ 1,2 triliun /tahun atau setara dengan
sepuluh kali Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada tahun 2012. Indonesia
masih sangat penting dalam perdagangan internasional. Namun sayang, dalam
posisi yang sangat strategis dan menjadi urat nadi perdagangan dunia, kita
tidak memiliki pelabuhan yang representatif. Padahal kalau kita memiliki
pusat-pusat pelabuhan internasional, manfaatnya akan banyak sekali. Satu
keuntungan yang pasti bisa diraih adalah menggeliatnya perekonomian di sekitar
pelabuhan. Selain itu, jalur distribusi ekspor-impor bisa berjalan lancar dan
secara tidak langsung akan menyumbang devisa untuk negara.
Belum lagi biaya untuk kapal-kapal
yang singgal di pelabuhan. Karena itu keberadaan pelabuhan masa kini dan yang
akan datang tetap saja dibutuhkan dalam pembangunan ekonomi regional maupun
internasional. Pembangunan ekonomi akan mandek apabila aktivitas pelabuhan
kurang berjalan normal sebagaimana fungsinya. Karena itu peranan pelabuhan di
dalam pembangunan ekonomi untuk memperkuat sendi-sendi kehidupan berbangsa dan
bernegara menjadi bagian terpenting untuk menciptakan era globalisasi yang
tahan banting terhadapsegala aktivitas yang kurang menguntungkan
Dari 134 negara, menurut Global
Competitiveness Report 2009-2010, daya saing pelabuhan di Indonesia berada
di peringkat ke-95, sedikit meningkat dari posisi 2008 yang berada di urutan
ke-104. Namun, posisi Indonesia itu kalah dari Singapura, Malaysia, dan
Thailand. Kelemahan pelabuhan di Indonesia terletak pada kualitas infrastruktur
dan suprastruktur. Indonesia juga kalah
dalam produktivitas bongkar muat, kondisi kongesti yang parah, dan pengurusan
dokumen kepabeanan yang lama. Global Competitiveness Report 2010-2011
menyebutkan, kualitas pelabuhan di Indonesia hanya bernilai 3,6, jauh di bawah
Singapura yang nilainya 6,8 dan Malaysia 5,6
Meski sedikit terlambat,
namun kita harus menyambut niat baik pemerintah dalam mewujudkan pembangunan
pelabuhan pusat internasional. Diitambah lagi karena potensi & keuntungan bagi Indonesia yang sebagian besar
wilayahnya atau lebih dari 70 % terdiri atas laut dan pesisir Jika terwujud,
ketergantungan terhadap Negara lain dalam proses perdagangan internasional akan
berkurang. Bayangkan, karena tidak memiliki pelabuhan pusat internasional,
Indonesia harus mengeluarkan 3-4 miliar dolar Amerika Serikat per tahun untuk
mendukung ekspor-impor
Dari semua masalah yang telah disebutkan diatas, masalah yang paling
penting untuk diselesaikan terlebih dahulu adalah perbaikan fasilitas yang ada
pada pelabuhan. Langkah pertama ialah merevitalisasi pelabuhan – pelabuhan
utama di Indonesia. Sedikitnya, pemerintah harus serius mengembangkan 10
pelabuhan utama seperti Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Mas, Tanjung Perak,
Bitung, Pontianak, Pangkalan Bun, Panjang, dan beberapa pelabuhan yang memiliki
posisi strategis
Kita berharap dengan komando Dahlan Iskan selaku
Menteri Negara BUMN RI, Pelabuhan Indonesia I – IV akan semakin diperhitungkan
dunia internasional dan memberikan nilai plus lain bagi warga sekitar.
Khususnya setelah banyaknya perombakan susunan direksi pelindo I-IV bulan
Agustus lalu .Insya Allah,Amin Yarabil’alamin --- Ke halaman 11 (Tim MU/KIB/Foto.ist)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar