Kamis, November 08, 2012

AYO DAHLAN, BENAHI PELABUHAN KITA !


AYO DAHLAN, BENAHI PELABUHAN KITA !
Media Ummat,KIB, Jakarta ; Potensi ekonomi laut di Indonesia mencapai $ 1,2 triliun /tahun atau setara dengan sepuluh kali Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada tahun 2012. Indonesia masih sangat penting dalam perdagangan internasional. Namun sayang, dalam posisi yang sangat strategis dan menjadi urat nadi perdagangan dunia, kita tidak memiliki pelabuhan yang representatif. Padahal kalau kita memiliki pusat-pusat pelabuhan internasional, manfaatnya akan banyak sekali. Satu keuntungan yang pasti bisa diraih adalah menggeliatnya perekonomian di sekitar pelabuhan. Selain itu, jalur distribusi ekspor-impor bisa berjalan lancar dan secara tidak langsung akan menyumbang devisa untuk negara.
Belum lagi biaya untuk kapal-kapal yang singgal di pelabuhan. Karena itu keberadaan pelabuhan masa kini dan yang akan datang tetap saja dibutuhkan dalam pembangunan ekonomi regional maupun internasional. Pembangunan ekonomi akan mandek apabila aktivitas pelabuhan kurang berjalan normal sebagaimana fungsinya. Karena itu peranan pelabuhan di dalam pembangunan ekonomi untuk memperkuat sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi bagian terpenting untuk menciptakan era globalisasi yang tahan banting terhadapsegala aktivitas yang kurang menguntungkan
Dari 134 negara, menurut Global Competitiveness Report 2009-2010, daya saing pelabuhan di Indonesia berada di peringkat ke-95, sedikit meningkat dari posisi 2008 yang berada di urutan ke-104. Namun, posisi Indonesia itu kalah dari Singapura, Malaysia, dan Thailand. Kelemahan pelabuhan di Indonesia terletak pada kualitas infrastruktur dan suprastruktur.  Indonesia juga kalah dalam produktivitas bongkar muat, kondisi kongesti yang parah, dan pengurusan dokumen kepabeanan yang lama. Global Competitiveness Report 2010-2011 menyebutkan, kualitas pelabuhan di Indonesia hanya bernilai 3,6, jauh di bawah Singapura yang nilainya 6,8 dan Malaysia 5,6
Meski sedikit terlambat, namun kita harus menyambut niat baik pemerintah dalam mewujudkan pembangunan pelabuhan pusat internasional. Diitambah lagi karena potensi &  keuntungan bagi Indonesia yang sebagian besar wilayahnya atau lebih dari 70 % terdiri atas laut dan pesisir Jika terwujud, ketergantungan terhadap Negara lain dalam proses perdagangan internasional akan berkurang. Bayangkan, karena tidak memiliki pelabuhan pusat internasional, Indonesia harus mengeluarkan 3-4 miliar dolar Amerika Serikat per tahun untuk mendukung ekspor-impor
      Dari semua masalah yang telah disebutkan diatas, masalah yang paling penting untuk diselesaikan terlebih dahulu adalah perbaikan fasilitas yang ada pada pelabuhan. Langkah pertama ialah merevitalisasi pelabuhan – pelabuhan utama di Indonesia. Sedikitnya, pemerintah harus serius mengembangkan 10 pelabuhan utama seperti Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Mas, Tanjung Perak, Bitung, Pontianak, Pangkalan Bun, Panjang, dan beberapa pelabuhan yang memiliki posisi strategis
         Kita berharap dengan komando Dahlan Iskan selaku Menteri Negara BUMN RI, Pelabuhan Indonesia I – IV akan semakin diperhitungkan dunia internasional dan memberikan nilai plus lain bagi warga sekitar. Khususnya setelah banyaknya perombakan susunan direksi pelindo I-IV bulan Agustus lalu .Insya Allah,Amin Yarabil’alamin  --- Ke halaman 11 (Tim MU/KIB/Foto.ist)

Tidak ada komentar: