......... Media Ummat: Bismillahirahmanirahim, Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh.
Sahabat MEDIA UMMAT yang dikasihi Allah SWT. Dalam
kehidupan ummat Islam tidak terlepas dari kelalaian/khilap, diantaranya adalah
melakukan DUSTA/BOHONG. Sedangkan hal ini telah diamanahkan agar kita
menghindari sehingga kita tidak tergolong kepada kaum munafik yang identik
dengan Dusta/berbohong, ingkar/tidak amanah dan khianat
Dan Allah SWT pun menegaskan dalam firmannya,al"..Maka
siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang membuat-buat dusta terhadap
Allah untuk menyesatkan manusia tanpa pengetahuan. Sesungguh nya Allah tidak
memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim - QS. 6:144, ".
Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud r.a, dari Nabi saw.
bersabda, "Hendaklah kalian bersikap jujur karena kejujuran akan membawa
kepada kebaikan dan kebaikan dapat mengantarkan ke surga. Sesungguhnya
seseorang senantiasa jujur sehingga ditulis sebaga seorang yang jujur. Dan
sesungguhnya dusta dapat menyeret kepada kejahatan dan kejahatan dapat menyeret
ke dalam neraka. Sesungguhnya seseorang senantiasa berdusta hingga ditulis di
sisi Allah sebagai pendusta," (HR Bukhari).
Esensi dari Firman Allah SWT dan amanah Rasulullah SAW
adalah;
1. Dusta adalah memberitakan sesuatu yang berbeda dengan kejadian yang sebenarnya baik dilakukan dengan sengaja ataupun karena ketidak tahuan. Hanya saja jika dilakukan karena tidak tahu maka tidak berdosa. Allahu a'lam.
2. Sangat diharamkan berkata dusta dan bahaya menganggap remeh perbuatan dusta, karena dusta merupakan sebab dari segala kejahatan.
3. Barangsiapa dengan sengaja berdusta maka hal itu akan menjadi sifatnya.
4. Dusta memiliki banyak bab, antara lain: Mengaku bermimpi sesuatu padahal tidak, bercerita dusta untuk membuat orang-orang tertawa, dan lain-lain.
1. Dusta adalah memberitakan sesuatu yang berbeda dengan kejadian yang sebenarnya baik dilakukan dengan sengaja ataupun karena ketidak tahuan. Hanya saja jika dilakukan karena tidak tahu maka tidak berdosa. Allahu a'lam.
2. Sangat diharamkan berkata dusta dan bahaya menganggap remeh perbuatan dusta, karena dusta merupakan sebab dari segala kejahatan.
3. Barangsiapa dengan sengaja berdusta maka hal itu akan menjadi sifatnya.
4. Dusta memiliki banyak bab, antara lain: Mengaku bermimpi sesuatu padahal tidak, bercerita dusta untuk membuat orang-orang tertawa, dan lain-lain.
Namun ada juga pengecualian terhadap DUSTA/BOHONG yang
‘dimaklumi’ dalam Islam, seperti sabda Rasululah SAW, yaitu; "Tidak
disebut pendusta orang yang mendamaikan perselisihan di antara manusia,
kemudian ia menceritakan kebaikan atau mengatakan suatu hal yang baik,"
(HR Bukhari dan Muslim).
Tahun 2012 menjelang 2 bulan dan Agustus mendatang
perjalanan bangsa ini menuju usia 67 tahun, tidak terhitung lagi DUSTA/BOHONG
yang telah dilakukan baik oleh perorangan maupun kolektif. Yang lebih memalukan
lagi jika itu dilakukan oleh para pemimpin yang mendapat amanah dari rakyat
untuk mensejahtrakan ekonomi dan memberikan keadilan dalam segala hal.
Nyatanya, banyak kasus yang secara gamblang DUSTA/BOHONG itu dilakukan secara
terencana dan kolektif. Demikian dalam kehidupan rumah tangga, tidak lepas dari
ini. Dan terus membiarkan seolah tidak ada yang tahu. Sedangkan keluarga adalah
masyarakat terkecil dalam satu bangsa. Mereka lupa Allah SWT Maha Tahu &
Maha Perkasa. Dusta antara sahabat, dusta antara rekan bisnis. Dusta sesama
ummat. Dan dusta kepada Allah SWT & Rasulullah SAW.
Jika saja DUSTA/BOHONG sudah mendarah-daging, maka selamat datang REPUBLIK DUSTA. Naudzubillahimindzalik. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
--------------------------------------
Media Ummat:
Entah apa yang sedang terjadi di perjalanan bangsa ini, dirasa hingga tahun
ke-8 ini semua ‘jalan ditempat. Tidak ada yang patut dibanggakan bagaimana
pemimpin nasional dan rejimnya membawa bangsa ini lebih baik dari waktu
sebelumnya. Semua waktu dan enerji habis terkuras untuk hal hal yang sewajarnya
tidak dilakukan, apalagi bicara tentang kesejahtraan rakyat. NOL.
Belum habis
kasus pemalsuan surat palsu MK-KPU, Bank Century, Lapindo, Ahmadiyah, NII, kini
muncul lagi kasus Wisma Atlit Rp.191 milyar, Hambalang, Renovasi Banggar DPRRI
Rp.20 Milyar, dan yang terbaru adalah pembelian pesawat kepresidenan >
Rp.900 Milyar. Hiruk pikuk yang kental dengan aroma dusta dan korupsi, dan ini
menjadikan pembicaraan semua kalangan, hingga warung kopi pinggir jalan
sekalipun.Demikian menguras waktu dan enerji bagi mereka yang berakal sehat !
Tidak ada
lagi kepekaan para pemimpin yang mendapat amanah dari rakyat, tidak ada lagi
kejujuran diantaranya, tidak ada lagi keberpihakan kepada wong cilik yang kini
lebih dari 30 juta orang miskin dan lebih dari 8 juta pengangguran.
Khusus
pesawat kepresidenan yang telah diapproved DPRRI dan diperkirakan bulan Agustus
2013 ini selesai apa yang akan kita banggakan untuk ini?
Ø * Apakah
memang sedemikian pentingnya pihak Sekneg/istana membeli pesawat sedangkan
kunjungan presiden keluar negeri pun hanya terhitung jari dalam setahunnya?
Ø* Jika
memang penting adakah lawatan presiden selama ini yang manfaatnya dirasakan
rakyat ?, lawatan yang mana?, jika saja kita untuk menghadapi keculasan
Malaysia & Saudi (TKI/TKW) atau kegagalan kita menghadapi perompak Somalia
lalu yang menelan uang rakyat >Rp.20 Milyar. Kita jangan lupa selama ini diplomasi kita tidak lebih ‘seujung
jari?
Ø* Lalu
dimana implementasi & keberpihakan pemimpin
nasional yang selama ini menggembar-gemborkan CINTAILAH PRODUK DALAM NEGERI?,
bukankah kita punya pesawat produk IPTN; seperti pesawat CN 325 yang telah dipakai
oleh negara lain seperti Malaysia, Korea, dsb untuk pesawat kepresiden mereka?
Ø * Apakah
memang tidak dapat dibanggakan jika pemimpin nasional menggunakan produk IPTN
daripada dari luar. Mengapa harus American-minded?
Ø * Lalu
mengapa harus ngotot beli produk AS (Boeing Jet), mungkinkah ada pat-gulipat
didalamnya yang notabene ada permainan ‘komisi?
Ø* Jika
saja pemimpin nasional kita peka seharusnya lebih awal beliau menolak hal
ini,apapun alasannya, apalagi jika ingin mendapatkan simpati rakyatnya
menjelang 2014 mendatang. Tapi ini tidak berlaku jika beliau bersikap
sebaliknya, egp !
Betapa kita
lupa saat ini hutang luar negeri kita telah mencapai lebih dari Rp.1.700
triliun, sedangkan ditahun 2004 lalu hanya Rp.1.200 triliun, berarti ada
kenaikan lebih dari Rp.500 triliun. Untuk apa?
Ya Allah
Subhana Wataalla, Ya Rab ,banyak dusta yang tidak kami ketahui atas semua hal
diatas , lalu akan dibawa kemana kami ini?, Ya Rab,lindungi kami dari sifat
dusta & serakah,Amin Yarabil’alamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar