Jumat, Februari 17, 2012

PASUNDAN ISTRI, ISTRI PASUNDAN

........NAPAK TILAS PASUNDAN ISTRI (PASI) 1930-2012
Dari Jaman Ny. Emma Poeradiredja – Ny. Popong Otje Djungdjunan

Media Ummat: Pada akhir tahun 30′an, jumlah perkumpulan wanita di Indonesia mencapai puncaknya yaitu 160 buah. Tapi dari sebanyak itu hanya PASUNDAN ISTRI (PASI) yang eksis dalam G.A.P.I. (Gabungan Politik Indonesia). Dengan 28 buah cabang dan 3 ranting. Dari semua itu Cabang Bandung dan Tasikmalaya merupakan yang paling besar.
Add caNy. Emma Poeradiredja , Founding Father PASI, lahir tanggal 9 Maret 1880 – wafat tanggal 28 Februari 1968.(foto.repro)ption

KETUA Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PASI, Ny.Popong Otje Djungdjunan (foto PR)

PASI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari PAGUYUBAN PASUNDAN (Pagoejoeban Pasoendan) atau kemudian kami singkat PP, adalah organisasi budaya Sunda yang berdiri sejak tanggal 20 Juli 1913, sehingga menjadi salah satu organisasi tertua yang masih eksis sampai saat ini. Karena PASI masuk dalam program pemberdayaan Perempuan Sunda PP. Pada tanggal 30 April 1930 didirikanlah Pasundan Istri di Gedung Himpunan Saudara, di jalan Moskeeweg (Dalem Kaum) Bandung. Ketuanya adalah Emma Poeradiredja (anak dari R. Poeradiredja), Sekertaris – Emma Somanagara, Sekertaris II – Komanah Sarkawi, Bendahara – Oetari Satjadidjaja, Anggota - Salsih Woelan (Istri Dokter Djoendjoenan), Kasomi Atmadinata (Istri Atmadinata), Neno Ratnawinadi (Anak D.K. Ardiwinata), Haningsih Marahdjani, Oeboes Satjadidjaja, dll.
Sedangkan dalam kepemudaan, pada bulan Desember 1934 didirikan JOP (Jeugd Organisatie Pasoendan) dengan ketuanya yang pertama R. Adil Poeradiredja. Dalam kongresnya yang pertama tahun 1935 kepanjangan JOP diganti menjadi “Jasana Obor Pasundan”.

Bulan April 2012 mendatang PASI akan Milad yang ke-82 tahun. Spirit sebagai founding father organisasi perempuan sunda tertua di Jawa Barat dan mungkin di Indonesia, kami, MEDIA UMMAT merasa perlu untuk memberikan apresiasi besar dalam perjuangannya. Sebagaimana yang disampaikan Ketum DPP PASI, Ny. Popong Otje Djungdjunan saat Kongres PASI ke-XXI, Juli 2011 di Bandung lalu, yang menegaskan jika PASI tetap eksis mendukung program pemerintah yang pro rakyat sehingga wajar saja jika kemudian gaungnya meng-internasional.Sehingga harus di-implementasikan secara profesional dan tetap berbudaya ‘pasundan istri, istri pasundan.
 
Saat itu kongres dihadiri lebih dari 175 anggota mewakili DPP Pasi, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pasi provinsi, DPD Pasi kabupaten/kota, dan perwakilan dari masing-masing cabang DPD Pasi kabupaten/kota dan instansi terkait. Khususnya Pini Sepuh Pasi, Ibu Yogi S.M, DPRD Jawa Barat Uu Rukmana, Asisten Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jawa Barat Aip Rifai, dan Wakil Ketua Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Marwan. Subhanallah, Amin Ya Rabil Alamin.(Mia I/@rief/foto.PR)

Tidak ada komentar: