Kamis, Mei 17, 2012

Mister MOE; DANAU BANDUNG PURBA, MAHONISASI, TSUNAMI DARAT !?

Media Ummat : ...... Hari ini bertempat dikediaman Mister MOE (DR.H.Marzuki Usman,SE,MBA), mantan Menparsenibud, Meneg Investasi & menhut RI di daerah Pengadegan, Jakarta Selatan dilaksanakan silahturahmi semua relasi beliau; para cendikiawan muslim, perbankan, ulama, ekspatriat, dsb  termasuk MEDIA UMMAT.

Pada sambutannya suami dari Hj.Fatimah  ini menyatakan bahwa ; “Pemeliharaan lingkungan , termasuk didalamnya penghijauan/reboisasi bukanlah program pemerintah saja, kita sebagai masyarakat dapat melakukan itu dengan cara minimal menanam satu pohon dipekarangan. Demikian pula bagi penduduk kota2 besar tanpa terkecuali. Untuk itu saya dan beberapa rekan  sedang menggalakan penanaman pohon Mahoni ; salah-satunya diwilayah Bandung.”, demikian tutur beliau.
Saya pribadi agak ‘surprise dan sedikit malu mendengarnya, karena yang saya tahu beliau adalah kelahiran Mesang,Jambi. Bukan di Jawa Barat , namun perhatiannya teramat besar kepada tanah Pasundan ini.  Keterkejutan ini pun semakin luas apalagi setelah mendengar lagi pernyataan beliau lainnya, “Jika waduk Cirata, Saguling dan Jatiluhur yang berada diperbatasan Bandung hingga Purwakarta ‘jebol karena tidak mampu menahan luapan air bah, banjir dan erosi dari Bandung dan sekitarnya,maka akan datang TSUNAMI DARAT. Pasti lebih dahsyat dampaknya dari musibah jebolnya waduk Situgintung, Jakarta selatan,tgl.27 Maret 2009 lalu yang menelan korban tewas lebih dari 100 orang itu..”



CLING, ...
Sampai sini saya sedikit teringat ceritra orang tua yang menyatakan bahwa Kota Bandung saat ini adalah warisan dari sebuah perjalanan panjang GUNUNG SUNDA PURBA yang diperkirakan letaknya memanjang antara Utara dan Selatan Bandung.
1.   Gunung Sunda Purba telah ada sejak 2 juta tahun lalu, diperkirakan tingginya mencapai lebih dari 3.000 M-DPL (Di atas Permukaaan air Laut).  Yang diapit oleh Sungai Cikapundung purba dan Sungai Citarum purba
2.   Seiring waktu Gunung Sunda Purba itu kemudian runtuh, ilmuwan van Bemmelen (1949) menyatakan itu terjadi sekitar 11.000 tahun yang lalu. Reruntuhan itu menyebar rata keseluruh penjuru, sebagian kemudian membentuk suatu kaldera (kawah besar yang berukuran 5-10 km) yang ditengahnya kemudian melahirkan Gunung Tangkuban Parahu.
3.   6.000 tahun lalu pula, terjadi pergeseran tanah dan patahan Lembang sampai Gunung Malangyang yang  memisahkan dataran tinggi Lembang dari dataran tinggi Bandung. Hal ini disertai suatu erupsi besar  berupa suatu banjir abu panas yang melanda bagian utara Bandung dan  sebelah barat Sungai Cikapundung sampai sekitar Padalarang di mana Sungai Citarum Purba mengalir ke luar dataran tinggi Bandung.
4.   Banjir abu volkanik ini menyebabkan terbendungnya Sungai Citarum Purba, dan terbentuklah Danau Bandung dgn luas +/- 150-200 KM dengan kedalaman lebih dari 1.500-2.500 M DPL.  Seiring perjalanan waktu, Menurut penelitian arkeologi danau ini mulai surut secara beangsur-angsur pada masa neolitikum + 8000 – 7000 SM, hingga kini kedalaman Kota Bandung antara 600-780 M DPL, yang tertinggi di wilayah Bandung Utara +/- 1000 M DPL
5.   Kota Bandung saat ini dialiri dua sungai utama, yaitu Sungai Cikapundung dan Sungai Citarum beserta anak-anak sungainya yang pada umumnya mengalir ke arah selatan dan bertemu di Sungai Citarum. Dengan kondisi yang demikian, Bandung selatan sangat rentan terhadap masalah banjir terutama pada musim hujan.
6.   Jika saja kota Bandung saat ini diserupakan dengan sebuah mangkok , maka sisi mangkok terendah adalah bagian selatan dan barat. Dapat kita bayangkan betapa dahsyatnya jika Sungai Cikapundung dan Citarum tak mampu lagi menahan debit air bah karena banjir/erosi maka air pun akan meluap kesegala arah, termasuk ke dalam kota Bandung yang berdataran rendah.Jika terus ke selatan Bandung maka akan tiba hingga Majalaya dsk. Untuk wilayah barat maka dapt menuju Padalarang, Cianjur hingga Purwakarta
7.   Kota bandung dgn luas +/- 167 KM2  dengan asumsi 300-500 M-DPL,  saat ini ‘terjaga’ oleh beberapa danau/waduk diantaranya waduk Cirata , Saguling, hingga Jatiluhur perbatasan Purwakarta. Selain berfungsi sebagai irigasi ribuan hektar sawah, budidaya ikan keramba, pengendali banjir,   ke tiga danau/waduk PLTA_Pembangkit Listrik Tenaga Air ini juga menjadi obyek wisata unggulan di Jawa Barat
8.   Demikian sebalinya jika ke-3 waduk itu jebol karena air bah, maka arah air akan mencari dataran rendah, dan Kota Bandung salah satunya.Dan sejarah Danau Bandung Purba pun terulang kembali ??. Naudzubillahimindzalik.
----- Mungkin opini ini terkesan sangat ‘lebay, namun inilah satu bentuk apresiasi kami atas ke-brilianan & langkah/upaya mulia  Mister MOE terhadap bumi pasundan dengan program ‘Sejuta-Mahonisasi-nya.
Mengapa Mahoni?, dari beberapa sumber yang kami dapat,
1.   Tanaman Mahoni (Swietenia mahagoni Jacq) berasal dari keluarga meliaceae, merupakan pohon dengan pertumbuhan cepat, penghasil kayu keras dan digunakan untuk perabot rumah tangga serta perabot ukiran (furniture/meubel,dsb) . Kayunya juga sering dibuat penggaris karena tak mudah berubah. Getahnya baik untuk bahan perekat. Dalam farmakologi  (obat-obatan) Cina dan pengobatan tradisional lain disebutkan bahwa tanaman ini memiliki sifat pahit, dingin, anti piretik (penurun panas), anti jamur dan menurunkan tekanan darah tinggi
2.   Mahoni sangat fleksibel dia bisa tumbuh dimana saja dan tidak pilih jenis tanah dan kesuburan tanah.  Dihutan, pantai dan tepi jalan, umumnya dpt mencapai  tinggi hingga 5-25 meter. Berakar tunggang, batang bulat, banyak cabang dan kayunya bergetah. Jika tanaman lain sangat rawan hama,  Mahoni tidak. Usia panen dapat mencapai 10-25 tahun dengan diameter antara 125-150 Cm dan tinggi 35-40 M. Kualitas kayu mahoni berada dibawah kayu jati sehingga sering dijuluki sebagai primadona kedua. Umumnya harga bibit antara Rp.35.000-60.000/kg
3.   Akar Mahoni (min.2 tahun)  dengan tinggi 2-3 M sudah mampu & kuat untuk menahan longsor tanah/erosi  sekaligus  reboisasi/penghijauan. Jika saja dalam 1 tahun dapat ditanam 1 juta Mahoni diwilayah Bandung, maka Insya Allah Bandung akan terhindar dari TSUNAMI DARAT.
4.   Bandung adalah bagian dari program Mahonisasi beliau setelah sukses di Jambi, Karawang, Purwakarta,dsb?,  Sebagai mantan Menteri Kehutanan RI thn.2001 tentunya beliau cukup handal dalam hal ini, maka dari itu melalui MEDIA UMMAT beliau mengundang mitra-kerja untuk program diatas. Ada yang berminat, dapat hub.Media Ummat, hp.0812.199.34276

Tidak ada komentar: